MAKALAH INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
PENDENGARAN
OLEH KELOMPOK 5 :
ANNISA MARDHOTILLA (1303022186)
MILA KURNIA SAFITRI (13030333186)
SILVIA RAHMI (1303035868)
RESI GUSNELLY(1303035810)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR
ISI ............................................................................................. i
DAFTAR
GAMBAR................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................... 2
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 3
2.1 Saluran Masukan/Keluaran .................................................... 3
2.2 Pendengaran (Hearing)........................................................... 3
BAB
III PEMBAHASAN......................................................................... 5
3.1 Proses Telinga Mendengar .................................................... 5
1. Telinga Manusia ................................................................. 5
2. Proses Suara ....................................................................... 6
3.2 Hubungan Komputer dan Pendengaran
Manusia................... 7
3.3 Pengaruh Positif dan Negatif
Pendengaran terhadap IMK.... 8
1. Pengaruh Positif.................................................................. 8
2. Pengaruh Negatif................................................................ 8
BAB
IV PENUTUP................................................................................... 9
4.1 Kesimpulan ............................................................................ 9
4.2 Saran....................................................................................... 9
Daftar pustaka ............................................................................................. 10
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Cara Kerja Telinga.................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia
adalah sebuah sistem penghasil informasi yang sekaligus juga pengguna informasi
tersebut. Manusia menerima atau menanggapi informasi melalui saluran
input-output dengan berbagai cara. Saluran input-output manusia dikenal dengan
indera manusia yang meliputi indera penglihatan (mata), indera pencium atau
pembau (hidung), indera pengecap (lidah), indera perasa (kulit), serta indera
pendengar (telinga).
Makalah ini
akan mencoba membantu menjelaskan tentang saluran input yaitu telinga sebagai
indera pendengaran:
Indera pendengaran manusia adalah
telinga. Telinga berfungsi sebagai saluran input untuk sinyal berupa suara.
Telinga tedapat dua bagian : Bagian luar berfungsi untuk melindungi telinga
bagian dalam dan memperkuat suara, sedangkan telinga bagian tengah berfungsi
meneruskan gelombang suara sebagai getara ke telinga bagian dalam yang
berfungsi mengirim secara kimiawi yang memberi rangsangan pada syaraf
pendengaran. Kaitannya dengan karakteristik suara antara lain :
1. Tinggi
rendahnya suara atau frekwensi ditentukan oleh banyaknya getaran atau gelombang
dalam satuan waktu. Telinga manusia pada umumnya hanya mampu menangkap suara
yang mempunyai frekwensi antara 20Hz s/d 15Hz.
2. Kekerasan
suara, ditentukan oleh simpangan getar sumber suara atau amplitudo, semakin
besar simpang getar atau amplitudonya semakin keras suara yang dihasilkan.
3. Warna
suara atau timbre ditentukan oleh jenis/bahan sumber suara. Sehingga tampak
berbeda antara bunyi yang disebabkan oleh benturan kayu misalnya kentongan
dengan gamelan yang terbuat dari logam dan dipukul kayu atau alu besi.
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
proses telinga mendengar?
2.
Apa Hubungan
Komputer & Pendengaran Manusia?
3. Apa
dampak positif dan negatif Indra pendengaran dalam IMK?
1.3
Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui
bagaimana cara kerja telinga
2. Mengetahui
hubungan komputer dan pendengaran manusia
3. Mengetahui
dampak positif dan negatif indra pendengaran dalam IMK
1.4
Manfaat Makalah
Adapun
manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Penyusun
dapat mengetahui bagaimana kerja telinga
2. Penyusun
dapat mengetahui hubungan komputer dan pendengaran manusia
3. Penyusun
dapat mengetahui dampak positif dan negatif pendengaran dalam IMK
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Saluran Masukan/Keluaran (Input/Ouput Channel)
Interaksi manusia
dengan dunia luar
terjadi pada saat informasi dikirim dan diterima (input / output). Input pada
manusia terjadi umumnya melalui panca indera yang terdiri dari penglihatan,
pendengaran, perabaan, rasa, dan penciuman. Tiga jenis panca indera pertama
memiliki peran penting dalam interaksi manusia dan komputer, sedangkan dua yang
terakhir belum menjadi fokus. Output pada manusia dilakukan melalui efektor
yang digerakkan oleh kendali motorik, seperti anggota badan (tangan, kaki, dan
sebagainya), jari-jari, mata, kepala, sistem vokal. Pada proses interaksi
dengan komputer, jari-jari memainkan peran utama seperti pada saat mengetik
atau menggunakan mouse; sedangkan suara, mata dan kepala memiliki peran yang
lebih sedikit.
2.2
Pendengaran (Hearing)
Kita cenderung
meremehkan besarnya informasi yang dapat dikumpulkan oleh indera pendengaran.
Padahal sistem auditory
(pendengaran) memiliki kapasitas yang sangat besar untuk mengumpulkan informasi
mengenai lingkungan sekitar kita. Jika kita menutup mata sejenak dan
memfokuskan pada kerja indera pendengaran, kita dapat mendengar obyek apa saja
yang ada di sekitar kita dari suaranya. Dan dari suaranya pula kita dapat
memperkirakan ke mana obyek tersebut akan berpindah. Namun bagaimana kerja
indera pendengaran kita tersebut ?
Pendengaran Untuk manusia dengan penglihatan dan pendengaran normal, pendengaran
merupakan indra kedua terpenting setelah penglihatan (vision) dalam interaksi
manusia-komputer. Sebagian besar orang dapat mendeteksi suara pada kisaran
frekuensi 20 Hz hingga 20 KHz, tetapi batas bawah dan batas atas tersebut
dipengaruhi faktor kesehatan dan usia. Pendengaran yang lebih sensitif dapat
mendeteksi suara pada kisaran 1000 – 4000 Hz, yaitu setara dengan batas atas
dua oktaf keyboard piano.
Pendengaran Merupakan
panca indera terpenting kedua setelah penglihatan. Meskipun belum banyak
program-program aplikasi saat ini yang menggunakan suara sebagai media interaksi antara
manusia dan komputer, tetapi beberapa program aplikasi sudah mulai menggunakan
suara sebagai umpan balik kepada user. Pemanfaatan nyata dari media suara
adalah pada dunia multimedia. Kebanyakan manusia dapat mendeteksi
suara dalam kisaran frekuensi 20 Hz samapai 20 KHz, tetapi
hal tersebut dipengaruhi juga oleh usia dan kesehatan dari pendengar. suara juga dapat bervariasi dalam hal
kebisingan (luodness). Jika batas kebisingan dinyatakan sebagai 0 dB (decible),
maka suara bisikan mempunyai tingkat kebisingan 20 dB, percakapan berkisar 50
dB – 70 dB. Kerusakan indera pendengaran akan terjadi jika seseorang mendengar
suara dengan tingkat kebisingan lebih dari 140 dB. Telinga manusia tidak
sensitif terhadap perubahan frekuensi pada suara yang mempunyai kebisingan
kurang dari 20 dB.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Proses Telinga Mendengar
1.
Telinga Manusia
Proses
mendengar diawali dengan adanya getaran di udara atau dikenal sebagai gelombang
suara. Telinga menerima gelombang ini dan mentransmisikannya ke sistem syaraf
auditory melalui berbagai tahap. Telinga ini sendiri terdiri dari tiga bagian,
yaitu telinga bagian luar (outer ear), telinga bagian tengah (middle
ear), dan telingan bagian dalam (inner ear).
Telinga
bagian luar yang merupakan bagian yang terlihat, terdiri dari dua bagian, yaitu
pinna yang melekat bagian yang melekat pada kepala, dan auditory
canal yang melewatkan gelombang suara ke telinga bagian tengah. Telinga
bagian luar ini melindungi telinga bagian dalam yang sensitif terhadap
kerusakan, kotoran, dan mempertahankan suhu yang konstan. Telinga bagian luar
juga memperkuat gelombang suara (amplify) dari beberapa jenis suara.
Telinga
bagian tengah merupakan lubang kecil yang terdiri dari tulang terkecil dalam
tubuh manusia disebut ossicles dan terhubung dengan telinga bagian luar
oleh sebuah gendang telinga yang disebut membran tympanic dan dengan
telinga bagian dalam oleh cochlea. Gelombang suara dilewatkan melalui
auditory canal dan menggetarkan gendang telinga dan akhirnya ke aossicles yang
kemudian melewatkan getaran tersebut ke cochlea dan telinga bagian
dalam. Pada telinga bagian terdapat liquid–filled cochlea yang memiliki
sel-sel rambut halus yang disebut cilia yang merespon getaran dari
telinga bagian tengah dan mentransmisikan reaksi kimia ke syaraf auditory
(pendengaran).
Gambar 1: Cara Kerja Telinga
2.
Pemrosesan Suara
Seperti
sudah kita ketahui, suara adalah perubahan atau getaran pada tekanan udara.
Suara memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
a. pitch
yang
merupakan frekuensi suara, frekuensi suara tinggi menghasilkan high pitch
dan sebaliknya.
b. loudness
merupakan amplitudo suara, amplitudo suara berubah secara proporsional namun
frekuensi tetap konstan.
c. timbre
yang berkaitan dengan tipe atau jenis suara, suara mungkin saja memiliki picth
dan loudness yang sama, namun jika dihasilkan oleh instrumen yang
berbeda maka akan memberikan timbre yang berbeda.
Telinga manusia dapat
mendengar frekuensi 20 Hz hingga 15 kHz. Suara pada frekuensi rendah kurang
dari 1.5 Hz, namun akan kurang akurat dibandingkan frekuensi normal. Sistem auditory
melakukan filtering suara yang diterima, yang memungkinkan kita mengabaikan
suara background dan berkonsentrasi pada informasi yang penting. Namun jika
suara terlalu keras atau frekuensinya hampir sama, kita juga akan mengalami
kesulitan mengidentifikasi sumber suara.
Suara juga dapat
bervariasi dalam hal kebisingan (luodness). Jika batas kebisingan
dinyatakan sebagai 0 dB (decible), maka suara bisikan mempunyai tingkat
kebisingan 20 dB, percakapan berkisar 50 dB – 70 dB. Kerusakan indera
pendengaran akan terjadi jika seseorang mendengar suara dengan tingkat
kebisingan lebih dari 140 dB. Telinga manusia tidak sensitif terhadap perubahan
frekuensi pada suara yang mempunyai kebisingan kurang dari 20 dB.
3.2 Hubungan Komputer & Pendengaran Manusia
Manusia mewujudkan fisiologi yang diperlukan untuk menyerap informasi dalam
bentuk suara. Telinga mampu mengindrakan hal yang luas dari suara melalui
perubahan timbre, dan kenyaringan. Pikiran kemudian dapat mengasosiasikan suara
ini dengan peristiwa, objek, dll.
1.
Penggunaan
Elektrokardiograf (EKG)
Dalam
sebuah rumah sakit, suara mengenal dari elektrokardiograf (EKG)
berbunyi 'bip' dalam irama ke jantung.
2.
Mengetahui arti
bunyi beep pada komputer
Misal :
o Beep satu kali saja adalah Tanda bahwa komputer baik
o Beep satu kali adalah Terdapat problem di memori
Panjang dan berulang - ulang
o Beep satu kali panjang,3 kali pendek adalah
Kerusakan dibagian VGA CARD
o Beep satu kali adalah Kerusakan di modul
memori panjang dan dua kali pendek atau memori video
3.
Software Bel
Sekolah Otomatis
Biasanya digunakan pada sekolah-sekolah berlabel SSN,
RSBI atau SBI, tapi juga tetap bisa digunakan pada sekolah-sekolah umum yang
sudah menggunakan amplifier dan speaker dalam kegiatannya sehari-hari.
Suara yang dihasilkan bel sekolah bermakna macam-macam
sesuai pengaturannya. Jika bel ini berbunyi, maka siswa sudah tahu kegiatan
selanjutnya yang harus dikerjakan.
4.
Alarm Hp
Untuk membangunkan tidur atau mengingatkan peristiwa
penting.
5.
Voice over
Internet Protocol (VoIP)
Adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui
media internet. Salah satu aplikasi VoIP yang tersedia adalah Skype.
3.3 Pengaruh Positif dan Negatif Pendengaran terhadap
IMK
1. Pengaruh Positif
Ø Sebagai hiburan, seperti mendengarkan musik,radio,dll.
Ø Bel sekolah akan menjadi lebih tepat waktu dan tidak
membebani guru piket.
Ø Masyarakat dapat terbantu dari segi waktu
telekomunikasi jarak jauh.
2. Pengaruh Negatif
Ø Memutar mp3 yang sangat
nyaring dapat mengganggu orang lain.
Ø Penggunaan ponsel sebagai alarm beresiko tubuh
terserang radiasi
Ø Kebiasaan mendengarkan portable music player (PMP),
seperti MP3 player, bisa membuat telinga cedera. Itu terjadi jika kita terlalu
sering memakai earphone atau headphone bervolume tinggi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Manusia memiliki
beberapa Panca indra yang dapat membantu kerja maupun aktifitas manusia.
Seperti mata, telinga, hidung, lidah dan juga kulit. Namun tidak semua panca
indera tersebut dapat digunakan untuk berinteraksai dengan computer. Alat indera yang tidak
dapat digunakn untuk berinteraksi dengan computer yaitu : Hidung dan juga
Lidah.
Manusia dapat mendeteksi suara dalam kisaran frekuensi 20 Hertz sampai 20
Khertz tetapi batas bawah dan batas atas biasanya dipengaruhi oleh umur dan
kesehatan seseorang. Suara yang berkisar pada frekuensi 1000 – 4000 Hertz
menyebabkan pendengaran menjadi lebih sensitif.
-
Suara bisikan: 20 dB
-
Percakapan: 50 dB sampai 70 dB.
Kerusakan telinga
terjadi jika mendengar suara dengan kebisingan lebih dari 140 dB. Bagi
orang dengan penglihatan dan pendengaran normal, pendengaran merupakan panca
indera yang paling penting setelah penglihatan dalam dunia komputer interaktif.
4.2 Saran
1. Untuk
mencegah Kerusakan indera pendengaran sebaiknya seseorang jangan mendengar suara dengan tingkat kebisingan
lebih dari 140 dB.
2. Penggunaan suara dalam IMK memerlukan pertimbangan
& perancangan yg baik Suara dapat di jadikan sebagai salah satu penyampaian
informasi akan tetapi hal itu dapat menjadikan manusia cepat bosan,sehingga penggunaan
suara dalam antarmuka perlu pemikiran khusus dan seksama.
Frekuensi 20 Hz – 20KHz
Tingkat kebisingan = standar
20 – 70 Db
DAFTAR PUSTAKA
Santoso,Insap (2010), Interaksi Manusia dan Komputer edisi 2. Yogyakarta:
Andi
Offset.
Yatini, Indra.2007.Interaksi Manusia dan Komputer.Yogyakarta:Andi
Offset
(Diakses
pada Minggu , 5 Oktober 2014 Pukul 13.00 WIB)
(Diakses pada
Minggu, 5 Oktober 2014 Pukul 17.00 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar