DRAMA
KERAJAAN SIAK
DRAMA
MELAYU RIAU
“KERAJAAN SIAK”
DISUSUN OLEH
KELOMPOK III
MELAYU RIAU
“KERAJAAN SIAK”
DISUSUN OLEH
KELOMPOK III
Sapril Aji Usman : Tun Habibü
Ramadhana K.N : Raja Kecilü
Annisa Mardhotilla : Ratu Pagaruyungü
Yunisa Dwi Ningrum : Ratu Palembangü
Erdaini Hafitri : Tengku Tengahü
Dwiki Permata Desya : Tengku Pamarihü
KELAS XI IPA I
SMA NEGERI 1 PERANAP
T.A 2011/2012
SMA NEGERI 1 PERANAP
T.A 2011/2012
KERAJAAN SIAK
BABAK I
Siak sri Indrapura
adalah sebuah kota bekas pusat kerajaan yang terletak ditepi sungai siak.
Kerajaan siak berdiri tahun 1823. Adapun sejarah berdirinya kerajaan siak adalah
berawal dari timbulnya keretakan dalam kerajaan Johor Malaka. Keretaan berakhir
dengan terbunuhnya Sultan Mahmud Syah oleh Datuk bendahara Tun Habib. Dalam
pemberontakan hanya yang selamat Encik apung Istri Mahmud Syah yang sedang
hamil tua. Encik Apung selamat bersama ayahnya. Setelah Encik Apung melahirkan
seorang anak laki-laki yang diberi nama Raja Kecil.
“ Lima Belas tahun
kemudian setelah terjadi pemberontakan besar-besaran di Kerajaan
Johor Malaka.” .
Tun Habib : Akhirnya ini adalah kali kelima belas penobatan ku sebagai sultan kerajaan johor malaka.
Tengku Tengah :
Selamat Ayah handa, engkau memang pantas menjadi raja Se Johor
Malaka
Tengku Pamarih :
Akhiri semua ini ayah
Tun Habib :
( Berbalik menghadap Pamarih) Apa maksudmu pamarih?????
Tengku tengah
: ( Mengejek )
Maksudku ayahanda kita tidak boleh bersenang” diatas
penderitaan orang lain.
Pasti itu yang akan dikatakan pamarih ayah.
Tengku pamarih : Tapi itu benar kan???? Kerajaan ini
diambil paksa oleh ayah, ayahanda
tak berhak memilikinya,
ayahanda telah membunuh Syltan Mahmud
Syah.
Tun habib
: ( Geram dan Marah ) Lancang
dirimu pamarih!!!!! Kau ini
anakku, seharusnya kau mendukung ayahmu
ini. ( Pergi
meninggalkan Tengku Pamarih )
Tengku tengah
: Jika kau tak
ingin hidup sebagai putri raja, kau boleh angkat kaki dari
kerajaan Johor Malaka. ( Pergi meninggalkan
Tengku pamarih).
“ sedangkan di istana pagaruyung, telah
dibesarkan oleh ratu pagaruyung pewaris tunggal kerajaan johor malaka yg di
titipkan oleh datuk laksamana untuk menghilangkan rasa cemas dari tun
habib yg ingin membunuh raja kecil.
Raja Kecil :
”(duduk bersimpuh lalu menyembah)”.ampun tuanku.....!!!!!!
apakah tuanku memanggil hamba????
Ratu pagaruyuang : ada apa gerangan engkau Raja kecil, engkau
bermenung seorang diri,
dibilik kamarmu?????
Raja kecil
: Maafkan
hamba tuanku!!! Hamba bermenung karna hamba
ingin mengamalkan ilmu dan budi pekerti
luhur yang tuanku berikan,
untuk membantu orang lain diluar sana.
Ratu Pagaruyuang : jika itu yang kau inginkan, pergilah kau
untuk membantu orang
yang lemah. Tapi
kau harus ingat janganlah sombong.
Raja kecil
: Terimakasih
tuanku!!! Jika hamba telah usai mengerjakan tugas
ini, hamba akan segera
kembali.
Ratu Pagaruyuang : Pintu kerajaan Pagaruyuang terbuka lebar
untuk mu.
Raja kecil
: Daulat
Tuanku!!!! Hamba akan ingat semua pesan tuanku. (
Duduk bersimpuh
lalu menyembah ) hamba pamit tuanku.!! ( pergi
keluar meninggalkan Ratu Pagaruyuang ).
BABAK KE II
“ Setelah meminta izin
kepada Ratu Pagaruyuang, Raja Kecil memutuskan untuk berkelana ke Kerajaan
Palembang melalui sungai Batang hari”. Ratu Palembang sangat senang dan menyayangi
raja kecil, dan Ratu Palembang, mengangkat Raja kecil sebagai Penjawat Tepak.
Ratu Palembang :
Raja kecil Kemarilah!!!
Raja kecil :
Daulat Tuanku
Ratu Palembang :
Sekarang ini kau sah sebagai Penjawat tepak Kerajaanku!!!
Raja kecil :
Terimakasih Tuanku
Ratu Palembang :
Bekerjalah dengan baik, dan jaga kepercayaanku ini
Raja kecil :
Daulat tuanku!!! Apa yang bisa hamba lakukan untuk tuanku???
Ratu pelembang :
Temani aku ke Johor Malaka, untuk meminang salah satu anak Tun
Habib. Sebagai istri
anak sulungku.
Raja kecil
: Baik
tuanku, hamba siap menemani tuanku!!!
“ Pergilah Ratu
palembang bersama raja kecil. Untuk meminang Putri Tun Habib yang telah
membunuh ayah Raja kecil. Setelah sampai di Johor tak seorangpun yang
mengetahui bahwa tukang tepak adalah pewaris kerajaaan Johor Malaka. Rupanya
Pinangan Ratu Palembang Ditolak oleh Tun Habib.
Tun habib :
( Berdiri dan bertepuk tangan )” selamat datang Rtau palembang, selamat
datang dikerajaan ku. Mari silahkan duduk.
Ratu palembang : terimakasih Tun habib
Tun habib
: Jika aku boleh tau apa
maksud kedatanganmu kemari???
Ratu Palembang : Langsung saja, ku ingin meminang salah
satu anak perja pempuanmu.
Raja kecil
: Ini
jawatan Tepak ratu Palembang, Datuk bendahara...!!
Tun habib
: ( Tertawa dan meremehkan )
ha..ha..ha... kalian sudah dengarkan anakku
bagaimana????
Tengku tengah : Dari
jawatan tepaknya saja, sudah terlihat jika kerajaannya pasti
miskin dan tidak memiliki harta yang banyak.
miskin dan tidak memiliki harta yang banyak.
Tun habib : Jawaban yang bagus Tengku
tengah.... bagaimana dengan kau
Pamarih???
Tengku Pamarih : Aku terserah ayah saja..!!
Ratu Palembang : Lalu Mahar apa yang harus aku berikan???
Tun habib
: Kerajaanmu
Ratu Palembang??? Bagaimana???
Ratu Palembang : Apa maksudmu Tun habib???
Tun habib
: Maksudku adalah angkat
kakimu dari sini ( Berdiri dan
membuang Jawatan Tepak ) dan bawa ini jawatan
tepak lusuh
kerajaamu...
Raja kecil
: ( Ingin
mengambail jawatan tapak )
Ratu palembang : Sudah Raja Kecil, baiklah tun habib,
ingat kejadian hari ini aku akan
datang untuk membalas perbuatanmu ..
“ dengan cara yang
tidak terhormat, Ratu Palembang dan Rahja Kecil kembali ke Palembang, sementara
itu terjadi perdebatan di singgah sari kerajaan Johor.”
BABAK III
“ Dua tahun lamanya
raja kecil meniggalkan Pagaruyuang. Dan ia memohon pamit kepada Ratu Palembang
untuk pulang ke Paguruyuang.”
Raja kecil
: Ampun
tuanku!!! Ada hal yang ingin hamba katakan!!
Ratu Palembang : katakan saja Raja kecil!!!
Raja kecil
: Hamba
ingin pulan ke Pagaruyuang karena hamba rasa tugas hamba
telah selesai.
telah selesai.
Ratu pelembang : baiklah, aku yang akan mengantar mu
pulang ke Pagaruyuang.
Raja kecil
: Tidak
usah Tuanku Hamba bisa pulang sendiri
Ratu Palembang : Aku ingin tau bagaimana tuanmu Ratu
Pagaruyang
Raja kecil
: Daulat
Tuanku
“ Kembalilah Raja keci
pulang ke Pagaruyuang, ditemani Ratu Palembang”
Raja kecil
: Mari
tuanku!!
Ratu pagaaruyuang : Raja kecil kau sudah kembali, mari silahkan
duduk ratu palembang
Ratu palembang : sungguh aku senang bisa mampir
dikerajaan Pagaruyuang
Ratu pagaruyuang : sungguh aku pun demikian
Raja kecil
: Baiklah
Tuanku, sepertinya tuanku ingin melepas lelah. Biar hamba
keluar
keluar
Ratu pagaruyuang : baiklah terima kasih. Pergilah engkau
beristirahat
“ biarpun Raja kecil
telah pergi hingga ke palembang tapi dia belum mempunyai jawaban siapakah
dirinya ini sebenanya.dengan rasa gundah dihatinya ia tanyakan kepada Ratu
Pagaruyuang.”
Raja kecil
: Ampun
tuanku, ada hal yang ingin hamba tanyakan
Ratu pagaruyuang :
Pertanyaan apa???? Apakah pertanyaan siapa kau dan dimana kau
berasal
berasal
Raja kecil
: benar
tuanku
Ratu pagaruyuang : mungkin inilah saatnya, kau sebenarnya anak
sultan Mahmud Syah,
Sultan Kerajaan Johor. Tun habib telah
membunuh ayahmu, lalu kakekm
Datuk Laksamana mengantarkan kau kepadaku
untuk terhindar dari tun
habib.
Raja kecil
: ( Berdiri
dan Emosi ) Jadi Tun Habib lah yang telah membunuh
ayahku???
ayahku???
Ratu palembang : Dia telah menolak pinanganku kala itu
Ratu pagaruyuang : Siapkan Pasukan, kita akan mengambil johor
kembali ketanganmu
raja kecil.
raja kecil.
Raja kecil
: Daulat
Tuanku. ( Pergi )
BABAK KE IV
“ Dengan persiapan
yang cukup, lengkap pada bulan Maret 1717 Raja kecil berangkat melalui sungan
Jintan(Siak) menuju bengkalis dan sampai ke malaka.` untuk merebut Johor dari
Tun Habib. Setelah sampai di Johor Raja Kecil Yang didampingi Ratu Pagaruyuang
dan Ratu Palembang berhasil mengalahkan Tun Habib. Karena kebijaksanaan Raja
kecil dan keluarga Tun Habib di maafkan.
Raja kecil
: Pasukanmu
sudah aku kalahkan, sebaiknya kau menyerah Tun habib.
Tun Habib
: ( Berlutut ) Ampuni aku raja
kecil, ampuni kesalahaku.
Raja kecil
: ( Ingin
menusukkan pedang ke Tun Habib ) Laknat kau Tun Habib,
kau pantas mati
kau pantas mati
Ratu pagaruyuang : Sabar anaku, semua orang pantas dimaafkan,
ingat Budi Pekerti yag
telah aku ajarkan.
telah aku ajarkan.
Tengku pamarih : Ampuni ayahku Raja kecil, maaf kan dia
Tengku tengah
: Maafkan perlakuan
kami yang telah seenaknya menolak pinanganmu
kala itu
kala itu
Raja kecil
: Baiklah
kalian aku maafkan, tapi kau harus menikah denganku
tengku tengah
tengku tengah
Tengku tengah
: Baiklah jika itu
yang kau inginkan
“ Awalnya raja kecil
memang ingin menikahi Tengku tengah. Tapi setelah ia tinggal dikerajaannya ia
lebih menyukai tengku pamarih. Dan akhirnya Raja kecil memutuskan untuk menikah
dengan tengku pamarih.”
Tengku tengah
: ( Tiba” masuk dan
mendobrak pintu ) Apa maksudmu Raja kecil???
Kau malah menikahi adikku.
Kau malah menikahi adikku.
Raja kecil
: Tapi aku
lebih menyukai adikmu restuilah pernikahan kami.
Tengku pamarih : Maafkan aku kak, tapi ini semua atas persetujuan
ayah dan raja kecil
Tengku tengah :
beraninya kalian melangkahkan ku, aku akan melakukan pembrontakan
terhadap
pemerintahanmu. ( dengan amat marah Tengku tengah
meninggalkan mereka
)
Tengku pamarih : Sebaiknya kita pindahkan saja kerajaan
ini ke Bintan, untuk menghindari
Perang
saudara, karna ini tidak baik Raja kecil.
Raja kecil
: Kau benar
Pamarih, aku akan memindahkan kerajaan ku agar
kakakmu dapat merestui pernikahan kita.
kakakmu dapat merestui pernikahan kita.
Raja kecil bersama
keluarga dan pasukannya meninggalkan Johor lalu Raja kecil membangun kerajaan
baru di Buton tepatnya ditepi sungai Jintan/ Sungai siak sekarang. Lalu
kerajaan baru itu diberi nama Siak Sri Indrapura.
Raja kecil
: Bagaimana
keadaan Peerintahanku ibunda Ratu???
Ratu palembang : Pemerintahanmu baik dan Bijaksana
Ratu Pagaruyuang : Benar Sebaiknya kau tetap berpegang
teguh pada budi pekerti luhur
yang aku ajarkan
yang aku ajarkan
Raja kecil
: Daulat
Ibunda, aku akan selalu mengingatnya.( Berdiri lalu berkata )
hari ini aku sahkan kerajaan baru ini ku beri nama “ Siak Sri
Indrapura”
hari ini aku sahkan kerajaan baru ini ku beri nama “ Siak Sri
Indrapura”
“ Kerajaan Siak
menjadi kerajaan yng besar baik dalam wilayah maupun dalam melawan penjajah
menuju Indonesia Merdeka. “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar