Cari Blog Ini

Jumat, 27 Juli 2012

pantun Pinang Dan di Pinang

NIAT DATANG
Pihak laki-laki : IPER
Sudah lama langsatnya condong,
Barulah kini batangnya rebah.
Sudah lama niat dikandung,
baru sekarang diizinkan Allah.
Pihak Perempuan : DANA
Barulah kini batangnya rebah.
rebah pula menyembah bumi
baru sekarang diizinkan Allah.
agar dapat menyatu dua hati
Pihak laki-laki : ERDA
Dari Pauh singgah Permatang,
Singgah merapat papan kemudi.
Dari jauh saya datang,
kerana tuan yang baik hati.
Pihak Perempuan : ICHA
Singgah merapat papan kemudi.
papan juga dibawa belayar
kerana tuan yang baik hati.
cinta yang lama sudahpun mekar
SAMBUTAN BAIK
Pihak laki-laki : TIA
Kalau gugur buah setandan,
Sampai ke tanah baru tergolek.
Kami bersyukur kepada Tuhan,
Datang kami disambut baik.
Pihak Perempuan : DIAH
Sampai ke tanah baru tergolek
lalu dikutip di masuk bakul
datang tuan disambut baik
pasti hasrat akan termakbul
BERTANYA APA HAJAT
Pihak Perempuan : SASKIA
Perahu kolek ke hilir tanjung,
Sarat bermuat tali temali.
Salam tersusun sirih junjung,
Apa hajat sampai kemari?

Pihak laki-laki : FITRI
Sarat bermuat tali temali.
hendak digunakan bila berlabuh
tentulah ada hajat di hati
moga luka lama bolehkan sembuh
Pihak Perempuan : ICHA
Malam-malam pasang pelita,
Pelita dipasang atas peti.
kalau sudah bagai dikata,
Sila terangkan hajat dihati.
Pihak laki-laki : ESTA
Pelita dipasang atas peti.
sinar terang menyuluh malam
akan diterangkan hajat dihati
begitu maksud amat mendalam
MENYATAKAN HAJAT BESAR
Pihak laki-laki : IPER
Berapa tinggi pucuk pisang,
Tinggi lagi asap api.
Berapa tinggi Gunung Ledang,
Tinggi lagi harapan hati.
Pihak Perempuan : DANA
Tinggi lagi asap api.
tinggi dari pokok kelapa
Tinggi lagi harapan hati.
agar tuan sedia terima
PANTUN ADAT-MERISIK/MEMINANG
Pihak Perempuan :ICA
Burung enggang silang-bersilang
Nampak pipit sama rata
Sudilah sirih sekapur seorang
Itulah asal pembuka kata
Pihak laki-laki : ERDA
nampak pipit sama rata
enggang juga jadi keliru
itulah asal pembuka kata
pilihan hati biarlah satu


Pihak Perempuan : DEDEK
Rumah besar alang pun besar
Rumahnya datuk permaisuri
Alang2 kerja besar
Tidakkan hamba sampai ke mari
Pihak laki-laki : YURI
rumahnya datuk permaisuri
jadi tumpuan para pedagang
tidakkan hamba sampai ke mari
hajat untuk datang meminang
Pihak Perempuan : DEDEK
Rasa tinggi Gunung Ledang
Tinggi lagi asapnya api
Berapa tinggi mata memandang
Tinggi lagi harapnya hati
Pihak laki-laki : YURI
tinggi lagi asapnya api
bau asap masuk ke hidung
tinggi lagi harapnya hati
sudah lama menahan mendung
Pihak Perempuan :
Si Pitang Kuala Tuhur
Banyak perahu di tepi pantai
Minta maaf kata terlanjur
Asal hajat dapat di sampai
Pihak laki-laki :
banyak perahu di tepi pantai
tunggu nelayan membawa jala
asal hajat dapat disampai
biarlah kekal aman bahagia
Pihak laki-laki : FITRI
Bunga Ros bunga melati
Harum semerbak di dalam taman
Besar sungguh hajat di hati
Hendak menyunting bunga di taman
Pihak Laki-laki : ESTA
harum semerbak di dalam taman
dipetik sekuntum selit di rambut
hendak menyunting bunga di taman
harap tangan tuan menyambut

MENERIMA PINANGAN :
Pihak laki-laki :TIA
Kalau berakit guna galah,
Cepat tuan tiba ke pantai.
Kalau sudah kehendak Allah,
Niat terkabul hajat pun sampai
.
Pihak Perempuan : DIAH
cepat tuan tiba ke pantai
arus deras menolong saya
niat terkabul hajat pun sampai
gembira rasa tidak terkira
Pihak laki-laki :ERDA
susur lukah dalam jurangnya
meniti tebing aur mengikut
kami datang apa hajatnya..
harap tuan sudi bersambut
Pihak Perempuan : ICHA
dara sunti memetik bunga
bunga disanggul seri wajahnya..
hajat tuan tinggi santunnya
penuh adab kami terima
PAMIT PULANG :
Pihak laki-laki : IPER
Cepat tuan tiba kepantai
Tuan pergi terbayang-bayang
Niat terkabul hajat pun sampai
Hendaklah kami pamit pulang

Pihak perempuan : DANA
Tuan pergi terbayang-bayang
Karena senyum telah memikat
Karena tuan hendak pulang
Jangan lupa janji telah diikat






JEDA
Pihak laki-laki : YURI
Kaitkan baju dengan jarum
Untuk dipakai di hari raya
Sang gadis mengukir senyum
Tanda hati menyatukan jiwa

Pihak perempuan : DEDEK
untuk di pakai di hari raya
sudah sebulan buat persiapan
tanda hati menyatu jiwa
tak sabar tunggu bulan depan
bila hati sudah bersatu
bersulam kasih jiwa dan raga
detik bersama ku hitung waktu
untuk sehidup semati jua